Klik link berikut untuk fullview:
Masyarakat Toraya mengenal kerbau sebagai simbol kemakmuran. Salah satu alasan utamanya adalah karena jumlah kerbau yang dikorbankan dalam upacara pemakaman seorang Toraya menunjukkan status sosial orang tersebut. Semakin tinggi kedudukan sosialnya, semakin banyak kerbau yang dikorbankan.
Sebagai simbol kemakmuran, kerbau
dapat ditemukan di rumah adat Tongkonan dalam bentuk ukiran, kabongngo’ (tiruan
kepala kerbau yang biasanya dibuat dari pahatan kayu nangka, untuk tanduk, menggunakan
tanduk kebau asli), dan deretan tanduk kerbau yang disusun vertikal pada Tulak
Somba (Tiang panjang yang menopang atap Tongkonan, terdapat pada kedua ujung
atap Tongkonan yang berbentuk perahu).
Kabongngo’ selalu dilengkapi
dengan Katik. Katik adalah burung yang melambangkan kebijaksanaan. Katik selalu
ditempatkan di atas kepala Kabongngo’.
Kabongngo’ sebagai lambang
kemakmuran dan Katik sebagai lambang kebijaksanaan memaparkan arti secara
langsung kombinasi kedua simbol dari hewan tersebut. Hal tersebut tertuang
dalam desain kaos yang saya buat. Desain ini saya beri judul “Bird of Wisdom
and Prosperity Buffalo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar