Tampilkan postingan dengan label toraya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label toraya. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Oktober 2014

DETAIL

toraja, sketsa, sketch
torayatotem

Spasi, mungkin hanya ruang kosong antara dua kata. Namun semua orang tahu kesulitan yang terjadi jika ruang kosong itu dihilangkan. Sel, mungkin tidak kasat mata, namun semua orang tahu "kehidupan" yang luar biasa itu ada di sana.

Detail, kadang dilupakan, dan kesempurnaan pun hilang bersamanya. Detail yang membuat Steve Jobs menciptakan karya yang luar biasa. Dalam setiap detail yang tercantum, tercermin totalitas orang yang mencantumkan.

Ketika menulis, perhatikanlah spasi. Ketika meragukan keberadaan Sang Pencipta, perhatikan betapa luarbiasanya sebuah sel. Ketika mengamati dunia, perhatikan bagaimana setiap detail ditambahkan pada bagian yang tepat, tidak kurang dan tidak lebih. Mau lihat kesempurnaan Tuhan? perhatikanlah itu!

Minggu, 01 Desember 2013

EMPAT ALASAN UNTUK BERLIBUR KE TORAJA DI AKHIR TAHUN

Belum punya rencana dimana akan menghabiskan liburan akhir tahun? Berkunjung ke Toraja mungkin dapat menjadi salah satu pertimbangan anda, kenapa? Berikut alasannya.

1. Lovely December
Sejak tahun 2009, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan memperkenalkan event pariwisata tahunan "Lovely December". Event ini rutin digelar setiap tahun tepatnya pada bulan Desember dan dalam kegiatan ini, ditampilkan beragam atraksi budaya yang sudah jarang disaksikan, bahkan bagi orang Toraja sendiri. 
Tahun 2013, puncak kegiatan Lovely Desember jatuh pada tanggal 27 Desember 2013.

2. Toraja International Festival (TIF)
Kegiatan ini rencananya dilaksanakan pada 22 – 24 Agustus akan tetapi akhirnya diundur dan dipastikan digelar pada tanggal 28 - 30 Desember 2013. TIF menawarkan beragam kegiatan yang tentunya akan sayang untuk anda lewatkan. Kegiatan-kegiatan pada TIF 2013 dapat anda lihat dalam brosur di bawah ini:

TIF 2013, lovely december 2013

Sumber: visittorajautara.info


3. Pesta Kembang Api Akhir Tahun
Penutupan Lovely Desember selalu disertai dengan pesta kembang api yang pada dua tahun belakangan selalu menarik perhatian masyarakat Toraja bahkan beberapa wisatawan luar daerah menyempatkan ke Toraja hanya untuk menikmati pesta kembang api. 

4. Wisata Alam Toraja
Sempatkan untuk menikmati keindahan alamToraja dengan ciri khasnya. Banyak wisatawan yang melewatkan kesempatan tersebut, semoga anda tidak melewatkannya.

Yuk, berlibur ke Toraja!


Sabtu, 22 Desember 2012

SALIB RAKSASA SINGKI' TORAJA UTARA

Salib Raksasa di Bukit Singki', dalam tahap pembangunan.

Tanggal 28 Desember 2012, dalam kalender event Lovely Toraja 2012 adalah hari "Penekanan Tombol Lampu Salib di Bukit Singki'". Bangunan yang lebih sering disebut "Salib Raksasa" oleh kebanyakan masyarakat Rantepao ini masih dalam tahap pembangunan, dan sudah mulai menampakkan wujudnya.  Tulisan INRI berwarna merah juga telah terpasang di bagian atas salib. 

Monumen Salib Raksasa seperti halnya monumen Yesus Memberkati di Manado, monumen Cristo Rei di Dili Timor Leste, dan Patung Yesus di Rio de Janeiro, Brasil, akan menjadi salah satu tujuan wisata Rohani di Toraja Utara.


Untuk mencapai Salib Raksasa, pengunjung harus mempersiapkan mental dan fisik terutama betis dan paha yang kuat. Posisinya di puncak bukit Singki', mengharuskan pengunjung mendaki ratusan anak tangga untuk sampai ke lokasi Salib Raksasa berada. Jangan khawatir, rasa lelah akan terbayar dengan pemandangan dari  lokasi Salib berada. Pemandangan kota Rantepao dan suasananya yang tenang, akan membantu anda untuk berkomunikasi dengan Pencipta. Lokasi ini terbuka bagi semua pemeluk agama, bukan hanya untuk yang beragama Kristen. Karena momen kita untuk berkomunikasi dengan Pencipta yang kita yakini, tidak terbatasi oleh tempat di mana kita berada, termasuk ketika anda berada di tempat ini. 


Kamis, 12 Mei 2011

KANDORA BAGIAN III: AWAN KANDORA

GAMBAR OLEH: TAM'S
KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR


AIR

Meninggalkan langit, menggores udara
dalam kegelapan yang dibuatnya 
Penikmat kulit bumi menyapanya, 
Namun basa-basi bukan kesukaannya

Senin, 09 Mei 2011

BEAUTIFULL TORAYA: ASSA - KALEMBANG

ASSA-KALEMBANG - GAMBAR OLEH TAM'S



#1
Berbaring,
memandang layar atmosfer yang menampilkan gambar monoton
anehnya menenangkan.

Minggu, 08 Mei 2011

KANDORA BAGIAN II: MENCURI PERCAKAPAN ALAM

GAMBAR OLEH LOCONG



#1
Aku suka pagi........
kunikmati pagi dengan pikiran dan tubuh yang segar
terima kasih malam........
telah memberikan istirahat yang cukup
terimakasih siang....

Minggu, 01 Mei 2011

RUMAH UNIK: KANDORA BAGIAN 1




Seorang seniman yang tidak memberikan sedikit hatinya kepada karya seni yang dibuatnya, hanya akan menghasilkan karya yang mati. Karya yang bisu tanpa cerita, dingin, hanya akan dilihat dan ditinggalkan tanpa meninggalkan sesuatu dalam ingatan.

Sebuah karya seni yang mampu bercerita dengan panca indera pengamatnya itulah karya seni yang hidup. Sebuah foto mampu bercerita dengan mata tentang keindahan alam, bercerita dengan kulit tentang dinginnya suhu, bercerita dengan telinga tentang heningnya suasana dan bagaimana suara binatang dari kejauhan dapat terdengar dengan jelas, serta bercerita dengan lidah bagaimana rasanya berada pada udara kering dan dingin yang seakan membekukan lidah.

Sabtu, 30 April 2011

KEINDAHAN CAHAYA



Ketika Tuhan melukis, semesta menjadi kanvasnya. Di dalam matahari, Dia mencampurkan semua warna dan mengoleskannya secara merata dengan cahaya. Atmosfer mengatur kuat lembutnya pencahayaan. Menghasilkan berbagai suasana yang membekas dalam memori. 

Warna yang tampak oleh mata kita adalah warna yang dipantulkan oleh materi yang kita lihat. Secara kasar, dapat dikatakan spektrum cahaya yang kita lihat adalah spektrum cahaya yang ditolak oleh materi tersebut. Bayangkan, kita terkagum-kagum dengan spektrum cahaya yang dipantulkan materi-materi tersebut. Bagaimana jika kita melihatnya dari sisi berbeda?-Kita melihat cahaya yang diserap oleh materi-materi tersebut-. Apakah akan tetap membuat kita terkagum-kagum?

Senin, 25 April 2011

TORAYA: BEAUTUIFUL LANDSCAPE

LOLAI


Pariwisata Toraya, bukan hanya tentang adat istiadat tetapi juga tentang keindahan alam dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Upacara pemakaman atau Rambu Solo' yang sudah mendunia, hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya pada pertengahan atau akhir tahun (diatur sedemikian rupa agar seluruh keluarga bisa hadir, sehingga Rambu Solo' biasanya dilaksanakan pada waktu libur kantor atau libur sekolah). Bagaimana dengan wisatawan yang tidak memiliki kesempatan untuk melihat Rambu Solo'? 

Sabtu, 02 April 2011

TORAYA: BEAUTIFUL SA'DAN


PHOTO BY: RIO MAGGI

Foto dari album facebook Rio Alay. Pemandangannya keren, kalo kata Rio Alay: "Seakan tak bisa lagi dilukiskan dengan kata, karena view-view seperti inilah yang membuat Sa'dan menjadi salah satu desa terindah di Toraja". Dalam bahasa alaynya, c4nt1K b3uD c1N

Sabtu, 19 Maret 2011

PATHETICNUMBER1 - RUMAHGAMBAR


Awal tahun 2008, sebuah blog bernama patheticnumber1 terbentuk. Blog berisi sketsa, football wallpaper, vector dan beberapa tutorial ini ternyata tetap eksis sampai tahun 2011. Awal 2011, saya bertemu kembali dengan Darjoe, teman yang dulu memperkenalkan blog. Sekarang dia telah menjadi seorang blogger yang sukses dan saya pun meminta masukan. Berkat masukan dan bantuan Darjoe, akhirnya saya memberanikan diri membeli sebuah domain. Domain bernama rumahgambar.com dengan resmi mengantikan patheticnumber1 yang memang memiliki kelemahan mendasar dalam penamaan.

Rabu, 16 Maret 2011

FREE EBOOK: TULANG DIDI'

 CLICK FOR DETAIL
Tulang Didi’ menjadi penutup dari rangkaian ulelean pare atau cerita rakyat Toraya yang ditampilkan rumahgambar. Seperti postingan sebelumnya tentang Polopadang, kali ini rumahgambar kembali menampilkan gambar dan kisah Tulang Didi’ dalam bentuk ebook.

Senin, 14 Maret 2011

FREE EBOOK: POLOPADANG

CLICK FOR DETAIL 


Rumahgambar terbentuk untuk menampung hasil karya pribadi saya dalam bentuk gambar. Bagi saya, sebuah gambar dapat menampung sejuta kata dan masing-masing orang dapat menyusun rangkaian kata-kata mereka sendiri berdasarkan apa yang mereka lihat dari sebuah gambar. Persepsi itu biasanya dipandu oleh judul yang diberikan kepada sebuah gambar.

Minggu, 13 Maret 2011

LANDMARK: KANDIAN DULANG

CLICK FOR DETAIL

Bangunan apa yang paling dikenal di Rantepao? Rumahgambar kali ini menampilkan gambar landmark kota Rantepao, yang masuk dalam kabupaten Toraja Utara. Landmark tersebut berupa rumah adat Tongkonan yang berdiri di atas Kandian Dulang. Landmark ini sesuai dengan logo Pemda Toraja (sebelum mekar menjadi dua kabupaten). Sebuah ide yang cemerlang untuk menggabungkan gambar Kandian Dulang dan gambar rumah adat Tongkonan dalam sebuah logo pemerintahan dengan makna filosofi yang dalam.

Sabtu, 12 Maret 2011

RUMAH UNIK: TONGKONAN - ALANG

CLICK FOR DETAIL

Gambar rumah unik yang saya tampilkan adalah gambar rumah Tongkonan. Tongkonan, rumah adat Toraya yang bentuk atapnya menyerupai perahu. Tongkonan selalu menghadap ke utara dan selatan sebagai simbol asal nenek moyang. Nenek moyang orang Toraya konon berlayar dari utara  dan selama perjalanan menyusuri sungai sebelum mencapai Toraya, mereka kerap beristirahat di pinggir sungai dengan membalik perahunya dan berlindung di ruangan yang terbentuk di bawahnya. Itulah mengapa atap tongkonan menyerupai perahu. Mungkin kisah tersebut hanya legenda karena belum ada penelitian lanjut mengenai hal itu, mungkin juga tergolong ulelean pare namun kisah itulah yang lebih masuk akal untuk disampaikan.

Sabtu, 05 Maret 2011

GAMBAR WALLPAPER ed. ULELEAN PARE: LEBONNA - PAERENGAN

LEBONNA-PAERENGAN (CLICK FOR DETAIL)

Sekumpulan anak kecil dalam berbagai posisi, melingkari seorang nenek. Sang nenek bercerita diiringi nyanyian penghuni malam, mengantarkan imaginasi anak-anak kecil yang mengelilinginya menyuguhkan sebuah petualangan pikiran dengan sensasi tersendiri. Dalam keremangan suasana dan  kehangatan akibat sumbangan panas yang keluar dari tubuh-tubuh yang menyesaki ruangan kecil di rumah beratap menyerupai perahu yang biasa disebut Tongkonan itu, sebuah kisah diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

NOVEL LANDORUNDUN








Gambaran lingkungan yang pernah tertangkap oleh mata dan terekam di memori otak adalah bahan mentah untuk sebuah imaginasi. 

Ketika berumur sekitar 4 tahun, ibu saya sudah sering menceritakan ulelean pare (obrolan padi, meminjam istilah Rampa Maega) sebagai pengantar tidur. Rekaman lingkungan sekitar yang terekam dalam memori otak 4 tahun saya masih sangat terbatas pada lingkungan sekitar rumah. Ketika ibu memulai kalimat pertama dari setiap ulelean pare, otak saya secara spontan merespon “narasi” itu dan memunculkan film yang merupakan rangkaian kepingan-kepingan memori lingkungan sekitar yang telah terekam dalam memori saya.

Jadilah sebuah film imaginasi mengenai kejadian dalam ulelean pare seperti: Seba Sola Wati (monyet dan larva kumbang), Seba Sola Balao (monyet dan tikus), Bulu Pala’ (Nama tokoh, terjemahan harafiah: telapak tangan yang berbulu), Tulang Didi’ (nama tokoh) dan Sokko Mebali (kerbau dengan tanduk menghadap tanah yang bisa berbicara) dengan latar lingkungan di sekitar rumah saya.

22 tahun kemudian, Rampa Maega hadir dengan sebuah novel berjudul Landorundun. Novel yang judulnya mengajak saya bernostalgia dengan kisah yang telah saya dengar ketika memori saya masih menampung sangat sedikit informasi. Dengan memori saya saat ini yang berumur 26 tahun, saya memiliki lebih banyak bahan mentah untuk sebuah film imaginasi dengan narasi yang dituliskan Rampa Maega.

Beberapa hal yang mencuri perhatian saya dalam novel Landorundun adalah: Cerita rakyat Landorundun yang diceritakan kembali dengan sangat detail dan dengan penambahan 2 karakter, Tangke Kila’ dan Rannu La’bi’, munculnya penggunaan londe antara Salogang dengan Lambe’ Susu, dan antara Bendurana dengan Landorundun,  penggunaan beberapa istilah dalam adat Toraja beserta pengertiannya, beserta munculnya nama-nama khas Toraja yang mengobati rasa ingin tahu saya tentang nama –nama yang dipakai orang Toraja pada zaman dahulu sebelum injil masuk Toraja, perdebatan tokoh Bendurana dengan Kinaa mengenai pemahaman agamanya.

Menceritakan kembali kisah Landorundun dengan penambahan karakter Tangke Kila’ dan Rannu La’bi’ tanpa mengganggu alur cerita secara keseluruhan menggambarkan bagaimana seorang Rampa Maega mendalami kisah Landorundun.

Londe yang telah lama hilang dalam tradisi muda mudi Toraja dimunculkan kembali lengkap dengan beberapa londe yang membuat saya membayangkan romantisme muda-mudi zaman dahulu.

Rampa Maega juga kembali mengingatkan akan kebijaksanaan leluhur kita dalam memberikan istilah untuk berbagai hal. Nilai filosofi yang tinggi dapat kita temukan pada istilah seperti Rampanan Kapa’, maro dan ulelean pare. Rampa Maega memudahkan pembaca untuk dapat dengan segera mengambil makna dari setiap istilah tersebut.

Nama-nama khas Toraja yang muncul seperti Salogang, Lambe’ Susu, Patodenmanik, Landorundun, Kinaa, Rupang, Dassiriri, Pong Suloara’ sedikit memberikan referensi bagaimana bahasa Toraja memberikan banyak pilihan bagi para orangtua yang ingin memberikan nama kepada anaknya.

Salah satu percakapan yang saya suka dari novel ini adalah ketika Kinaa dan Bendurana berdebat mengenai pemahaman akan Tuhan. Tipe percakapan yang sangat cerdas dan membuat kita kembali merenungkan seperti apakah kita memaknai Tuhan dalam kehidupan kita.

Satu hal yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana proses Salogang dan Lambe’ Susu hingga menjadi orang dengan banyak pa’anakan di Batupapan? Adanya pa’anakan menunjukkan bahwa mereka dengan cepat menjadi orang dengan status sosial yang tinggi di daerah tersebut. Selain itu dengan penggunaan kosakata Toraja dalam jumlah banyak memungkinkan beberapa pembaca kesulitan. Catatan kaki cukup membantu namun tentu saja agak merepotkan untuk mencari catatan kaki mengenai suatu istilah yang muncul pada halaman-halaman selanjutnya. Saran saya sebaiknya ada semacam glosarium di bagian halaman belakang sehingga pembaca cukup mudah mencari pengertian istilah-istilah.

Satu hal yang sangat saya suka dari novel Landorundun adalah bersandingnya bahasa Toraja dengan bahasa gaul khas anak ibukota dan bahasa Inggris. Ketiga jenis bahasa tersebut memiliki lingkup yang berbeda, dimana bahasa Toraja sebagai salah satu bahasa daerah yang semakin terpinggirkan, bahasa gaul yang semakin menguasai bahasa komunikasi anak muda senusantara dan bahasa Inggris sebagai bahasa global. Rampa Maega menyuguhkan kekayaan kosakata di bumi yang membuat kita menyayangkan jika salah satunya punah terutama bahasa daerah.

Bahasa Rampa Maega untuk mendeskripsikan keindahan Toraja cukup bagi saya untuk mengerti apa yang membuat saya selalu mencintai Toraja. Suhu udara, setiap suara, setiap cahaya yang dipantulkan benda yang ada di Toraja telah begitu dikenali oleh setiap sel penyusun tubuh saya. Semua itu cukup untuk merangsang otak saya memunculkan kembali file-file imaginasi yang telah dibentuk oleh rangsangan serupa yang pernah saya alami.

Novel yang dibahasakan dengan indah namun cukup mudah dipahami. Kombinasi konflik antar karakter, petualangan menjelajahi berbagai daerah Toraja dengan keunikannya, nilai-nilai kearifan lokal Toraja beserta sedikit bumbu renungan untuk kehidupan beragama kita membuat buku ini harus selesai dibaca dengan segera kalau tidak ingin dibuat penasaran. Keinginan penulis untuk mengangkat kembali pariwisata Toraja jelas nampak dalam bahasa yang digunakan dalam beberapa bagian buku ini. Sehingga kemungkinan banyak orang yang akan tertarik melakukan napak tilas kehidupan Landorundun setelah membaca buku ini.

Rabu, 01 Desember 2010

LAND OF THE HEAVENLY KING

 LAND OF THE HEAVENLY KING

Waduh blog lama nganggur gara-gara ga diupdate. Jadi khawatir juga pengunjung jadi bosan kalo keseringan ngelihat tampilan yang sama berkali-kali heehhee
Berhubung lagi jualan kaos merchandise daerah asal ane, TORAYA, makanya postingan ini ane tampilin aja designnya. Sapa tau ada kritik dan saran dari pengunjung yang bisa ane wujudkan jadi design baru :)

FOLLOWER

READ MORE