Minggu, 01 Mei 2011

RUMAH UNIK: KANDORA BAGIAN 1




Seorang seniman yang tidak memberikan sedikit hatinya kepada karya seni yang dibuatnya, hanya akan menghasilkan karya yang mati. Karya yang bisu tanpa cerita, dingin, hanya akan dilihat dan ditinggalkan tanpa meninggalkan sesuatu dalam ingatan.

Sebuah karya seni yang mampu bercerita dengan panca indera pengamatnya itulah karya seni yang hidup. Sebuah foto mampu bercerita dengan mata tentang keindahan alam, bercerita dengan kulit tentang dinginnya suhu, bercerita dengan telinga tentang heningnya suasana dan bagaimana suara binatang dari kejauhan dapat terdengar dengan jelas, serta bercerita dengan lidah bagaimana rasanya berada pada udara kering dan dingin yang seakan membekukan lidah.


Kadang cerita itu memberi senyum, kadang mengundang tawa, rasa kagum, persaan sayang dan cinta dan kadang cerita pahit. Seperti sebuah seni typography, kata-kata menyatu ke dalam sebuah gambar yang hanya akan terbaca ketika pengamatnya melihat dengan mengikutkan hatinya.

Gambar postingan kali ini diambil dari hasil perjalanan rumahgambar dengan Sardy Maykel ke gunung Kandora, sebuah gunung batu dengan kegiatan suksesinya di Tana Toraja. Rumahgambar melihat banyak hal terutama rumah-rumah unik di sekitar Kandora. Rumah-rumah unik tersebut menjadi pembuka cerita rumahgambar mengenai Kandora.

DIAM YANG BERCERITA

MELIHAT LANGIT


LOCONG PHOTOGRAPY
RUMAHGAMBAR.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLLOWER

READ MORE