CLICK FOR DETAIL
Gambar rumah unik yang saya tampilkan adalah gambar rumah Tongkonan. Tongkonan, rumah adat Toraya yang bentuk atapnya menyerupai perahu. Tongkonan selalu menghadap ke utara dan selatan sebagai simbol asal nenek moyang. Nenek moyang orang Toraya konon berlayar dari utara dan selama perjalanan menyusuri sungai sebelum mencapai Toraya, mereka kerap beristirahat di pinggir sungai dengan membalik perahunya dan berlindung di ruangan yang terbentuk di bawahnya. Itulah mengapa atap tongkonan menyerupai perahu. Mungkin kisah tersebut hanya legenda karena belum ada penelitian lanjut mengenai hal itu, mungkin juga tergolong ulelean pare namun kisah itulah yang lebih masuk akal untuk disampaikan.
Di depan tongkonan biasanya terdapat bangunan dengan atap serupa namun memiliki fungsi sebagai lumbung. Bangunan itu desebut "Alang". Alang tidak persis menyerupai tongkonan. Bagian tengah alang dibiarkan kosong dan sekitar 1 meter dari tanah dibuat ditempatkan papan yang juga berfungsi sebagai tempat duduk atau menerima tamu.
Rumah Tongkonan dan Alang biasanya memiliki atap dari bambu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa tahan hingga berpuluh-puluh tahun. Atap tersebut selain menyejukkan ruangn di bawahnya, juga bisa meredam suara tetesan hujan, menjadi tempat bersarang burung-burung dan juga tempat tumbuhnya tanaman paku dan lumut yang membuat Tongkonan seakan menyatu dengan alam. Namun sekarang lebih banyak atap rumah Tongkonan dan Alang yang menggunakan atap seng. Atap seng memang praktis namun seakan tidak memiliki chemistry dengan bangunan Tongkonan untuk disandingkan menjadi satu bangunan. "Wagu" mungkin istilah dalam bahasa Jawa yang cocok untuk menggambarkan penggunaan atap seng pada rumah Tongkonan dan Alang
Gambar rumah Tongkonan dan Alang di atas tidak menampilkan bagian keseluruhan dari kedua bangunan unik tersebut. Penasaran dengan gambar rumah Tongkonan dan Alang yang asli? Silahkan berkunjung ke Toraya, tanah yang oleh turis luar negeri dijuluki Land of The heavenly King
indonesia memang sangat kaya akan budaya, adat dan tradisi, salah satunya rumah tanah toraja ini yang perlu kita jaga dan kita lestarikan. jangan sampai diakui oleh negara lain.
BalasHapusSetuju banget, budaya kita ga kalah kok sama budaya luar. Malah orang luar lagi banyak yang cari inspirasi ke negara kita
BalasHapuswahhh ini di kampung saya nigh
BalasHapuswah sama-sama blogger Toraya dong :D
BalasHapusmarua' mo pia Toraya ma' blog...
BalasHapusSemoga bisa ki' bantu promokan toraya duka :D
BalasHapus