Rabu, 09 April 2014

KONTEMPLASI

patheticnumber1.blogspot.com
KONTEMPLASI

Headset tersambung ke handphone. Alunan musik dalam playlist antri mengalun. Kubebaskan otak bekerja dengan caranya, tangan hanya menggerakkan ujung pena. Goresannya mengantar alunan musik yang menggetarkan telinga, menggoda otak lalu menggerakkan otot jemari. Pikiran mengembara ketika badan berdiam di sini. Membebaskan setiap perkara dari penjaranya, membuka jendela berpikir. Sekarang pengap itu hilang dan dunia yang luas dapat kupandang dari celah jendela-jendela pikiran itu. "Apakah sekarang saya sedang menyia-nyiakan waktu?" 

..............................

Mengantri di tukang cukur rambut. Ruangan sempit dengan dua kursi panjang tempat duduk para pelanggan yang disusun berhadapan. Kursi antrian penuh dengan pelanggan, lima orang bocah SMP, dua orang pemuda dan seorang siswa SMU. Dari bagian belakang, terdengar suara musik yang diputar dari stasiun radio lokal. Namun ruangan sempit ini lebih dipenuhi suara ocehan para bocah SMP. Candaan mereka terasa segar. Dulu saya pernah seusia mereka.
Seorang pegawai negeri masih dengan pakaian dinasnya, masuk untuk ikut mengantri. Ruangan masih dipenuhi suara bocah-bocah SMP yang berbincang ngalor-ngidul. Sebuah poster berisi jadwal piala dunia kemudian mencairkan suasana, percakapan antara bocah-bocah SMP, saya dan bapak pegawai negeri mulai mengalir. Namun akhirnya kami kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Bosan, colok headset ke handphone dan mengalirlah musik yang menyegarkan ke kuping. "Apakah sekarang saya sedang menyia-nyiakan waktu?" 

..............................

Suara aneh terdengar dari roda depan Vespa yang sudah setahun lebih setia menemani perjalanan. Berharap suara itu hanya gangguan sesaat, namun ternyata tidak. Diiringi suara melengking dari roda depan, kami (saya dan vespa) menuju bengkel spesialis vespa. Duduk mengamati roda depan vespa dibongkar dan kemudian pecahan-pecahan logam mulai terlihat. Lahar roda depan rusak. Untunglah segera diperbaiki. "Ada keanehan sedikit pada vespa, harus segera ditangani" kata teman yang menangani. Maklum, umur vespa memang tidak bisa dibilang muda. Sambil menunggu, secangkir kopi dihidangkan. Tiga orang bocah datang menghampiri, mengajak bermain. Mereka anak dari teman yang sedang memperbaiki vespa. Kuserap keceriaan mereka, mereka meneteskan keceriaan ke dalam kekosongan kubangan keceriaanku. "Apakah saya sedang menyia-nyiakan waktu?"

..............................


Tetaplah berkontemplasi. Itu bukan menyia-nyiakan waktu. Entah nurani, entak malaikat Tuhan, atau mungkin Tuhan sendiri yang datang dan mengatakannya dalam pikiranku. Tapi itulah jawaban yang kudapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLLOWER

READ MORE