Langit Desember |
Hingga akhirnya waktu yang berusaha diikat dalam angka menunjukkan sebuah nama,
Desember.........
Hujan, mana hujan yang identik dengan mu?..
Mana kegembiraan masa kecil yang dulu larut dalam udara mu?
Mana kegembiraan masa kecil yang dulu larut dalam udara mu?
Kapas pengganti salju itu kini telah kusam penuh debu
Apakah bubuk mesiu itu telah mengkristalkan kebahagiaan mu?
Mengikat, lalu membawanya ke udara kemudian menyemburkan pijar warna-warni.
Hilang, hanya menyisakan udara yang tercemar
Dan para tetangga akan sibuk mengkalkulasi uang yang habis untuk membeli petasan jenis ini dan itu
Dasar tukang pamer.....
Aku hanya rindu Desember yang sederhana,
Ketika telinga mendengar sayup-sayup lagu natal yang dinyanyikan paduan suara di gereja.
Ketika aku memeluk atau menjabat tangan kawan lama atau saudara
Aku rindu warna merah, hijau dan putih yang kubaca sebagai Desember.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar