Image courtesy of nkeo.deviantart.com |
"Sejak kapan pekerjaan punya jenis kelamin?" jawab teman yang dimaksud.
"Mau dipanggil banci ya?" seorang teman yang lain datang menimpali dengan nada bercanda.
"Ga peduliiiiii" teman yang digoda menjawab enteng
"hahahaha..." kami berempat tertawa
"Sayang, ganteng tapi banci" ucap seorang gadis usia SMU dari kursi penumpang kepada temannya yang sedang mengendarai motor
"hahahahah...." mereka berdua kemudian tertawa
Sosok yang mereka bicarakan adalah seorang pria yang sedang menyapu halaman depan rumahnya. Ironisnya, mungkin kedua remaja tersebut adalah penggemar chef-chef ganteng yang sudah banyak bermunculan di televisi. Pekerjaan yang dahulunya identik dengan wanita.
............................................................
"Woiii...jangan bawa sendal ke dalam rumah" teriak kakak perempuan yang sedang menyapu lantai rumah.
"Santai, bu...santai" jawab saya enteng sambil bolak-balik pakai sendal
"Mau dilempar sapu?" ancaman paling berbahaya yang diucapkan dengan nada penuh ketenangan
"................." tidak perlu menunggu, kabur adalah pilihan terbaik
Karma kemudian berlaku
"Plak..plak..plak...." sendal bapak yang basah penuh lumpur meninggalkan jejak di lantai
"Waaa sendalnya bisa dilepas tidak pak, lantainya kotor lagi itu" protes saya yang sedang menyapu lantai.
"Gampang, nanti disapu lagi" jawab bapak enteng
"Lah ini lagi disapu" jawab saya perlahan, malas mengundang perdebatan
............................................................
"Tidak perlu malu melakukan sebuah pekerjaan karena gengsi gender. Ketika itu berani dilakukan, kita akan menumbuhkan penghargaan pada setiap pekerjaan. Sesederhana apapun pekerjaan itu terlihat, selalu ada kerumitan tak terduga di dalamnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar