image courtesy of davidnowak.deviantart.com |
Elektron-elektron melepaskan cahaya dalam tabung hampa
Melukis malam, menampakkan dimensi
Memudarkan malam, redupkan bintang
Memudarkan malam, redupkan bintang
Meneteskan siang, cemari pekat
.......................................................................
Akulah putih,
Ambillah hitam yang kutampakkan
Goreskan di atas putih
Agar kau tahu rupaku
Akulah hitam,
Ambillah putih yang kutampakkan
Goreskan di atas hitam
Sekarang kau tahu bentukku
Aku bukan melulu putih
Bukan pula melulu hitam
Aku adalah keduanya,
Hanya Pencipta yang melulu putih
Sang Penggoda yang melulu hitam
Aku karya Pencipta yang ditempa Penggoda
.......................................................................
Mata itu....ada apa dengan mata itu?
Meredup, kehilangan cahaya
Apakah lelah siangmu tak disembuhkan pelukan sang malam?
Apakah endapan sedihmu belum terkikis waktu?
Ataukah sepasang bola besi telah mengikat kakimu?
Pada akhirnya semuanya adalah jejak dalam waktu
Jangan tangismu mengaburkan hari esok
Mungkin hujan, mungkin cerah, mungkin badai
Teruslah melangkah di dalamnya
Pintu yang kautuju suatu saat akan muncul dari balik kabut itu
Nanti, besok, lusa atau hari-hari yang akan datang
Teruslah hidupkan harapan itu
Biarkan denyutnya menyalakan kembali cahaya di matamu...
Duniamu
.......................................................................
Akulah putih,
Ambillah hitam yang kutampakkan
Goreskan di atas putih
Agar kau tahu rupaku
Akulah hitam,
Ambillah putih yang kutampakkan
Goreskan di atas hitam
Sekarang kau tahu bentukku
Aku bukan melulu putih
Bukan pula melulu hitam
Aku adalah keduanya,
Hanya Pencipta yang melulu putih
Sang Penggoda yang melulu hitam
Aku karya Pencipta yang ditempa Penggoda
.......................................................................
Mata itu....ada apa dengan mata itu?
Meredup, kehilangan cahaya
Apakah lelah siangmu tak disembuhkan pelukan sang malam?
Apakah endapan sedihmu belum terkikis waktu?
Ataukah sepasang bola besi telah mengikat kakimu?
Pada akhirnya semuanya adalah jejak dalam waktu
Jangan tangismu mengaburkan hari esok
Mungkin hujan, mungkin cerah, mungkin badai
Teruslah melangkah di dalamnya
Pintu yang kautuju suatu saat akan muncul dari balik kabut itu
Nanti, besok, lusa atau hari-hari yang akan datang
Teruslah hidupkan harapan itu
Biarkan denyutnya menyalakan kembali cahaya di matamu...
Duniamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar