Jumat, 19 Juni 2015

HONESTLY


Seni cinta adalah seni tentang kesabaran.
(Albert Ellis)


Bagi Lino, mengungkapkan kata cinta bukanlah perkara mudah. Prestasi Lino adalah dua kali diterima, dua kali ditolak. Dari dua kali pengalaman pacaran, tidak ada yang bertahan lama. Paling lama 4 bulan. Alasan utama kegagalannya adalah karena Lino sebenarnya belum siap untuk pacaran. Ya, pacaran sepertinya hanyalah status karena Lino bahkan tidak tahu harus berbuat apa setelah resmi pacaran. Pacarnya kemudian merasa Lino bersikap tidak lebih dari seorang teman biasa dan kemudian mereka memilih untuk memutuskan hubungan.

"Kamu aslinya dari etnis mana?", "kamu anak keberapa? katanya anak kesekian tidak cocok berpasangan dengan anak kesekian" dan banyak lagi pertanyaan yang janggal yang diberikan oleh wanita yang menolak ketika Lino mengungkapkan perasaan. "Mau menolak dan bilang TIDAK aja susah amat. Kalo memang cinta, tidak harus pake "ilmu cocoklogi". Kan katanya cinta itu tidak menuntut." pikir Lino.

Sekian lama menjalani hidup tanpa pacar, membuat Lino mendapat julukan jomblo akut. Lino tidak mempermasalahkan julukan itu.
"Ngapain punya pacar cuma untuk status?" katanya.
"Bilang aja kalo takut nembak," tantang temannya.
"Sekarang saya nyarinya bukan pacar, tapi calon pendamping hidup. Makanya nembaknya selektif dong!" jawab Lino.
"Katanya suka sama si Rena? Kalo gak cepat nembak, nanti direbut yang lain lo! Orang baik kan available-nya singkat"
"Ah...percuma tuh jari penuh batu akik tapi ga ngambil filosofinya. Buat saya, cinta itu seperti batu akik. Dibentuk dari bongkahan batu yang bentuk awalnya tidak beraturan. Nah! cinta itu dibentuk dari perasaan suka yang seiring waktu berubah bentuk. Paham ga?" Lino mencoba berfilosofi.
"Hahaha bisa aja. Jadi ga mau nembak si Rena nih?" kata temannya, masih mencoba menalar filosofi Lino.
"Masih dalam proses, dodol. Enak aja langsung main tembak"
"Perasaannya masih dalam bentuk bongkahan atau sudah jadi batu akik?" tanya temannya menggoda.
"Kalo si Rena mah sudah masuk kategori mustika" jawab Lino.
"Aseekkkk...makanya buruan ditembak. Ntar keduluan orang nangis lo!" jawab temannya menggoda
"Kalo ada yang nembak, terus dia terima, ya berarti dia memang suka sama orang itu. Kalo ga suka kan paling ditolak" jawab Lino santai.
"Kalo dia sebenarnya suka tapi kamu yang kelamaan ngungkap, gimana? Kayak kejadian yang dulu. Masih ingat? hahahahah" temannya mencoba menggoda Lino dengan kejadian masa lalu.
"Ah..kalo saya sih masih yakin kalo seni dari cinta itu adalah tentang kesabaran. Kalo dia betul-betul cinta. Dia pasti menunggu. Tujuan saya kan memang ke sana! Ke Rena" jawab Lino.
"Seandainya saya cewek, saya bakalan nunggu kamu kok"
"Enak saja...ga mau saya..hus..hus..jauh-jauh sana"
"hahahahahahah...."




- ♣♣♣ -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLLOWER

READ MORE